Jumat, 20 Mei 2011

Kenapa Pria Eropa di Abad 17 suka memakai Wig?




Tentunya kalian sering melihat foto lukisan tokoh-tokoh besar dari Eropa dari abad 17 atau 18 M seperti fisikawan Isaac Newton, ahli hukum Montesqueiu, matematikawan Blaise Pascal, King Ferdinand VI dll. Tapi mengapa mereka selalu memakai wig? Apakah mereka botak atau tidak berambut?

Jika diperhatikan penampilan mereka memang sangat identik dengan rambut panjang keriting maupun hanya ikal. Memang banyak orang Eropa saat itu yang mempunyai rambut panjang asli , namun banyak pula diantara mereka yang ternyata memakai Wig atau rambut palsu.

Pada abad 17 sampai awal abad 19 M tradisi memakai wig memang sangat populer di Eropa, terutama kaum bangsawan. Kata Wig sendiri juga baru muncul dalam bahasa Inggris sekitar tahun 1675 M.




Sebenarnya pada jaman Romawi kuno, di Eropa sudah mengenal penggunaan Wig. Namun sejak keruntuhannya, segala bentuk budaya banyak yang menghilang, termasuk Wig. 


Lalu siapa sebenarnya orang yang pertama kali mempopulerkan kembali penggunaan Wig di Eropa masa itu? 

Ternyata penggunaan rambut palsu diperkenalkan lagi oleh Raja Louis XIII dari Perancis yang bertubuh pendek dan memiliki rambut botak. Louis XIII mengalami masalah pada rambutnya sejak ia lahir secara prematur. Sang raja menggunakan rambut palsu sejak 1624 saat usianya baru sekitar 25 tahun, selain itu ia juga menambah sepatu dengan hak tinggi untuk memperbaiki penampilannya.


Louis XIII


Akhirnya fashion baru ini menjadi populer dikalangan para bangsawan lain termasuk pula George I dari kerajaan Britania. Penerus Louis XIII yaitu Louis XIV juga mengadopsi gaya berpakaian ayahnya yang akhirnya memberi kontribusi terhadap penyebaran Wig di sebagian besar negara-negara Eropa. Saat itu Wig juga digunakan untuk menunjukan status seseorang, semakin besar Wig yang ia pakai maka semakin ia mempunyai kedudukan tinggi.




Umumnya Wig dibuat menggunakan rambut kuda, rambut manusia, wol dan lain-lain. Samuel Pepys pernah menuliskan bahwa pada pertengahan abad 17 M sempat terjadi ketakutan menggunakan Wig. Hal ini disebabkan oleh seorang tukang cukur yang mencukur rambutnya sendiri untuk membuat rambut palsu. Tetapi saat itu justru terjadi wabah penyakit yang disebabkan dari Wig tersebut. Orang-orang takut untuk menggunakan Wig, mereka mengira para pembuat Wig memakai bahan rambut orang mati. Selain itu kelemahan lain dari Wig adalah masalah kenyamanannya dan cukup berat dipakai. Bagi seseorang yang sudah bosan dengan Wig miliknya, ia juga dapat menjualnya, sama seperti orang menjual sepeda bekas.




Mulai abad ke 19 M tradisi memakai wig sebagai simbol status sosial mulai ditinggalkan, terutama di Amerika Serikat dan Perancis karena peristiwa Revolusi Perancis. Terhitung hanya beberapa presiden Amerika Serikat yang menggunakan Wig, yakni George Washington sampai masa James Monroe. 


Selanjutnya hampir tidak ada lagi presiden Amerika Serikat yang menggunakan Wig. Tapi sampai saat itu, fenomena rambut palsu telah menjadi salah satu craziest fashion yang paling lama dan paling aneh dalam sejarah Eropa. Semua karena Raja Perancis telah sadar diri dengan kebotakan mereka.




Di masa modern ini, tradisi memakai wig Eropa khas abad 17 M hanya dipakai oleh para hakim dan jaksa Inggris diruang sidang. Inggris memang masih memberlakukan peraturan penggunaan Wig bagi hakim dan jaksa sebagai pelestarian budaya. Bahkan pakaian mereka dalam ruang sidang juga masih berciri khas gaya abad 17 M.







sumber: http://www.cafeberita.com/serba-serbi/budaya/2013/01/29/tradisi-memakai-wig-pria-eropa-masa-lalu/25002
.