Adalah pesawat tempur biplane digunakan oleh Angkatan Udara Jerman (Luftstreitkräfte) dan Austria-Hungaria (Luftfahrtruppen) pada Perang Dunia I.
Albatros III D diterbangkan oleh banyak Pilot ace Jerman, termasuk Manfred von Richthofen (sebelum dijuluki Red Baron), Ernst Udet, Erich Löwenhardt, Kurt Wolff, dan Karl Emil Schäfer. D III adalah pesawat Fighter yang terkemuka saat angkatan udara Jerman mendominasi udara yang dikenal sebagai "April Berdarah" tahun 1917 M.
Pembuatan Prototipe D III dimulai pada awal Agustus tahun 1916 M. Tanggal penerbangan pertama D III tidak diketahui, namun diduga terjadi pada akhir Agustus setelah sukses menerbangkan seri D I dan D II atas permintaan dari Idflieg (Inspektorat Pasukan Terbang).
Pembuatan Prototipe D III dimulai pada awal Agustus tahun 1916 M. Tanggal penerbangan pertama D III tidak diketahui, namun diduga terjadi pada akhir Agustus setelah sukses menerbangkan seri D I dan D II atas permintaan dari Idflieg (Inspektorat Pasukan Terbang).
Selanjutnya D III mengadopsi sayap sesquiplane (sayap atas diperpanjang dan sayap bawah diperpendek) yang mirip dengan Nieuport 11 Perancis. didesain ulang dengan satu tiang utama.
Setelah Typenprüfung (uji peresmian) pada tanggal 26 September 1916, D III menerima pesanan sebanyak 400 unit, yaitu kontrak produksi terbesar Jerman sampai saat ini, dan Idflieg memesan 50 unit untuk tambahan pada Februari dan Maret 1917 M. DIII pun masuk skuadron Jerman pada Desember 1916 M.
Pada musim gugur 1916 M, Oesterreichische Flugzeugfabrik AG (disingkat Oeffag) atau Pabrik pembuatan pesawat Austria-Hungaria (sekutu Jerman) memperoleh izin untuk membangun D III di kota Wiener-Neustadt pada bulan Mei 1917 M, dan Bulgaria yang juga sekutu Jerman saat itu. kemudian Pesawat D III disebut juga Oeffag,
Albatros selanjutnya diproduksi sampai seri D V
Setelah Perang Dunia I, Polandia memperoleh 38 unit pesawat seri 253, dan digunakan pada Perang Polandia-Soviet (1919 - 1920 M) khususnya dalam serangan darat. kemudian Polandia mengirimkan surat pujian ke pabrik Oeffag atas pesawatnya. dan juga negara-negara seperti Cekoslowakia, Yugoslavia, Lithuania, dan Turki yang baru membentuk angkatan udara juga memperoleh pesawat dan mesin Oeffag.
Seorang penggemar penerbangan Austria, Koloman Mayrhofer, memproduksi kembali dua Albatros D III (Oeffag) seri 253, keduanya dilengkapi dengan mesin Austro Daimler Vintage. Pesawat satu akan diterbangkan dan dioperasikan oleh suatu organisasi nirlaba, dan Pesawat kedua dijadwalkan untuk tampil di AVIATICUM Flugmuseum, dekat kota Wiener-Neustadt, Austria.
Setelah Perang Dunia I, Polandia memperoleh 38 unit pesawat seri 253, dan digunakan pada Perang Polandia-Soviet (1919 - 1920 M) khususnya dalam serangan darat. kemudian Polandia mengirimkan surat pujian ke pabrik Oeffag atas pesawatnya. dan juga negara-negara seperti Cekoslowakia, Yugoslavia, Lithuania, dan Turki yang baru membentuk angkatan udara juga memperoleh pesawat dan mesin Oeffag.
Seorang penggemar penerbangan Austria, Koloman Mayrhofer, memproduksi kembali dua Albatros D III (Oeffag) seri 253, keduanya dilengkapi dengan mesin Austro Daimler Vintage. Pesawat satu akan diterbangkan dan dioperasikan oleh suatu organisasi nirlaba, dan Pesawat kedua dijadwalkan untuk tampil di AVIATICUM Flugmuseum, dekat kota Wiener-Neustadt, Austria.
- Crew: 1 orang
- Length: 7.33 m (24 ft 0 in)
- Wingspan: 9.00 m (29 ft 6 in)
- Height: 2.90 m (9 ft 6 in)
- Wing area: 23.6 m² (254 ft²)
- Empty weight: 695 kg (1,532 lb)
- Loaded weight: 886 kg (1,949 lb)
- Max. takeoff weight: 955 kg (2,105 lb)
- Powerplant: 1 × Mercedes D.IIIa inline water cooled engine, 127 kW (170 hp)
Performasi
- Maximum speed: 175 km/h (94 kn, 109 mph) at sea level
- Range: 480 km (261 nmi, 300 mi)
- Service ceiling: 5,500 m (18,044 ft)
- Rate of climb: 4.5 m/s (886ft/min)
- Wing loading: 37.5 kg/m² (7.67 lb/ft²)
- Power/mass: 0.13 kW/kg (0.081 hp/lb)
- 2 × 7.92 mm (.312 in) LMG 08/15 machine guns
.
