Mulai dari Kerajaan Romawi (500 SM), Republik Romawi (500-31 SM), Kekaisaran Romawi (31 SM - AD 476) dan penerusnya, kekaisaran Byzantium (476-1453), telah beberapa kali mengalami perkembangan sektor militer khususnya dibagian Infantri.
Dengan demikian sekitar 2.000 tahun, dimana angkatan bersenjata Romawi mengalami banyak upgrading dalam rekomposisi taktik, sambil melestarikan tradisi.
Perkembangan tentara Romawi dapat dibagi menjadi 8 tahap:
1. Tentara Romawi di awal kerajaan Romawi dan Republik (300 SM)
di Awal periode ini, terdiri dari pasukan yang berperang di medan skala kecil (menjarah), bahwa tentara Romawi mengikuti model Etruskan atau model Tentara Yunani (helm dengan rambut seperti punk).
Tentara Romawi awal saat itu hanya memungut pajak dari warga nya saat musim kampanye-tunggal, maka istilah legiun untuk unit dasar militer Romawi berasal dari kata legere, yang berarti "memungut"
2. Tentara Romawi di zaman pertengahan Republik (300-107 SM)
2. Tentara Romawi di zaman pertengahan Republik (300-107 SM)
Selama periode ini masih mempertahankan sistem pungutannya namun tidak lama setelah menjalin ikatan dengan semua negara-negara lain di Semenanjung Italia ke dalam sebuah aliansi militer yang permanen.
3. Tentara Romawi di zaman Kekaisaran (107-30 SM)
3. Tentara Romawi di zaman Kekaisaran (107-30 SM)
Selama periode ini ditandai dengan transisi dari Republik menuju Kekaisaran. bermunculan tokoh-tokoh panglima perang yang kuat seperti Gaius Marius , Lucius Cornelius, Caesar, Pompey, dan Mark Antony.
Setelah Perang Saudara di dataran Italia (91-88 SM), semua orang Italia diberikan kewarganegaraan Romawi dan sekutu lama dihapuskan dari keanggotaanya dan diintegrasikan ke dalam pasukan legiun Romawi.
4. Tentara Romawi Imperial (30 SM - 284 M)
Ditetapkan pertama kali oleh Kaisar Augustus (30 SM - 14 M). formasi legiun infantri hampir seluruhnya terdiri dari 5000 - 6000 unit. Mereka kebanyakan berasal dari koloni Romawi.
Tentara Legiun saat itu sudah dilengkapi dengan infanteri ringan, kavaleri berat dan ringan, pemanah dan Slingers. mereka sebagian besar ditempatkan di sepanjang perbatasan wilayah Romawi saat itu.
5. Tentara Romawi di Akhir Kekaisaran (284 - 476 M) dan Awal Bizantium (641 M)
5. Tentara Romawi di Akhir Kekaisaran (284 - 476 M) dan Awal Bizantium (641 M)
Dalam fase ini, terjadi reformasi oleh kaisar Diokletianus (memerintah 284-305), tentara Romawi kembali ke sistem wajib militer yang sistematis untuk perekrutan warganya.
Sejumlah besar warga dari non-barbar pun ikut menjadi relawan. Resimen Legion dan auxilia mulai ditinggalkan, dengan warga Roma dan non-barbar saat disatukan di satuan yang sama. Legiun saat itu dipecah menjadi kohort atau tentara yang mengawal kaisar.
6. Tentara Bizantium (641-1453 M)
6. Tentara Bizantium (641-1453 M)
Berlanjut ke pengerahan pasukan elit dan mulai ditinggalkannya model Etruskan, pada tahun 950 M pasukan elit mempunyai sebutan pasukan tagmata.
Pasukan Bizantium di masa Dinasti Komnenian (1081-1185 M) adalah pasukan yang dibangun setelah kerugian di Pertempuran Manzikert pada tahun 1071 M dan peperangan melawan Normandia diawal 1080an. Pasukan ini bertahan sampai jatuhnya Konstantinopel oleh tentara salib di tahun 1204 M. Tentara ini ditandai oleh sebagian besar pasukan yang terdiri dari resimen luar seperti Varangian Guard.
Pasukan Bizantium di masa Dinasti Komnenian (1081-1185 M) adalah pasukan yang dibangun setelah kerugian di Pertempuran Manzikert pada tahun 1071 M dan peperangan melawan Normandia diawal 1080an. Pasukan ini bertahan sampai jatuhnya Konstantinopel oleh tentara salib di tahun 1204 M. Tentara ini ditandai oleh sebagian besar pasukan yang terdiri dari resimen luar seperti Varangian Guard.
Varangian Guard diadopsi dari Pasukan Bangsa Viking |
Tentara Bizantium di masa Dinasti Palaiologos (1261-1453 M) yang saat itu masa antara pemulihan Konstantinopel dari Tentara Salib dan sampai akhirnya jatuh ke Turki pada 1453 M.
.