Yang ada di pikiran kita ketika membayangkan Perang Dunia II barangkali hanya tentang pertempuran, kekejaman perang, politik, dan penderitaan. Namun perang yang begitu rumit dan kompleks tersebut ternyata juga menyimpan beragam jenis hal yang menggagumkan. Bukan hanya di bidang militer, namun juga bidang-bidang lain yang sering kita temui sehari-hari.
Salah satu aspek Perang Dunia II yang tidak pernah ditemui dalam perang-preang sebelumnya adalah adanya unsur inovasi. Inovasi adalah sebuah hal yang agak tidak lazim dalam sejarah pertempuran. Namun di perang ini, inovasi menjadi sebuah titik kunci untuk memenangkan Perang. Tanpa adanya inovasi, perang barangkali akan sama dengan perang-perang eropa di tahun-tahun sebelumnya.
Berikut beberapa unsur inovasi yang menjadi hasil dari Perang Dunia II antara lain:
1. Assembly Line Production (Mass Production)
Assembly Line Production tidak ditemukan pada saat Perang Dunia II, namun pada saat Perang Dunia II lah model produksi ini digunakan secara luas. Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Russia, dan Jepang berusaha meningkatkan jumlah produksi mereka akan senjata dan segala peralatan pendukungnya. Tujuannya hanya satu, untuk memenangkan perang secepat mungkin. Dengan adanya assembly line, maka produksi masal senjata dan logistik dapat dilakukan dengan begitu cepat.
Assembly Line adalah terobosan yang luar biasa. Amerika dan Soviet masing-masing mampu membuat puluhan ribu tank untuk menghentikan laju gerak mesin perang NAZI. Amerika terutama akhirnya mampu membuat ribuan pembom untuk meluluh-lantakan kota-kota Jerman dan Jepang hingga hanya tersisa menjadi abu.
Dunia tidak pernah melihat begitu banyak mesin perang di sebuah arena pertempuran. Sebut saja Pertempuran Kursk di mana tiga ribu panzer Jerman berhadap-hadapan dengan lima ribu tank Soviet. Atau sebut saja pendaratan Normandia di mana ratusan ribu tentara didaratkan dengan bantuan ribuan kapal perang berbagai jenis (termasuk LST – Landing Ship Tank).
2. Pengobatan Antibiotik
Ratusan ribu orang meninggal sia-sia setelah terluka ketika Perang Dunia I. Bahkan luka kecil sekalipun jika tidak dapat ditanggani dapat menghasilkan kematian. Namun, pada Perang Dunia II, tingkat rasio kehidupan manusia setelah terluka jauh lebih tinggi daripada perang-perang sebelumnya. Dan Antibiotik adalah hal yang memungkinkan kemajuan tersebut.
Antibiotik memang (sekali lagi) tidak diciptakan pada Perang Dunia II. Namun penggunaannya secara luas dan masal baru dilakukan pada perang tersebut. Produksi masal begitu menurunkan harga antibiotik sehingga siapa saja mampu membelinya dengan harga yang rasional. Meskipun awalnya hanya untuk mengobati pasukan yang terluka, setelah perang antibiotik dijual bebas ke pasaran sehingga mampu dikonsumsi oleh khalayak ramai.
3. Nuklir
Nuklir (baik untuk senjata maupun energi) bisa dikatakan adalah buah emas dari Perang Dunia II. Nuklir semenjak awal memang dikembangkan untuk membuat sebuah senjata luar biasa (Wonderwaffen – Jerman) yang akan mampu membuat negara lain bertekuk lutut hanya dengan sekali hantam. Penggembangan bom-bom nuklir atau atom membutuhkan waktu cukup lama dan memakan banyak sekali sumber daya. Namun, hal itu dinyatakan setimpal dengan hasil yang nantinya akan dihasilkan.
Bom atom Fat Man dan Litte Boy yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki telah membuat perang pasifik barangkali berlangsung lebih singkat. Jika sampai peperangan di tanah Jepang harus dilakukan, maka Amerika harus menderita kerugian setidaknya puluhan ribu korban jiwa.
4. Mesin Jet
Adalah Wehner Von Braun, salah seorang pendiri NASA yang menciptakan roket yang memungkinkan manusia untuk sampai ke Bulan. Pria yang mendapat berbagai penghargaan dari pemerintah Amerika Serikat itu menjelma bak pahlawan bagi negara yang sedang bersaing dengan Uni Soviet tersebut. Namun siapa mengira bahwa Sang Doktor, hanya beberapa tahun sebelumnya adalah orang kepercayaan nomor satu Fuhrer. Dialah yang bertanggung jawab terhadap terciptanya roket-roket V1 dan V2 yang menghantam tanah Inggris Raya.
Mesin jet tidak melulu diletakan hanya pada roket. Ia juga diletakan pada pesawat-pesawat tempur guna meningkatkan kecepatan pesawat tersebut ketika berhadapan dengan musuh. Me262 adalah salah satu jenis pesawat yang menggunakan jenis pendorong ini. Dan Jerman sekali lagi adalah negara yang melakukan implementasi pembuatan Jet Tempur roket. Me262 pertama kali mengudara pada tahun 1944. Produksinya terlambat setahun akibat pemboman kota-kota Jerman.
Andaikan jet tempur ini sudah siap terbang di pertengahan tahun 1944, maka pendaratan sekutu di Normandia akan menjadi sebuah misi yang begitu sulit untuk terwujud. Jika pendaratan sekutu sulit untuk terwujud, maka ada kemungkinan juga kekalahan Jerman dapat (setidaknya) tertunda.
4. Radio Sebagai Alat Komunikasi Intensif
Penggunaan radio sebagai alat komunikasi telah dilakukan bahkan sebelum Perang Dunia II. Namun penggunaannya dengan tujuan, struktur, dan teknis yang jelas baru dilaksanakan setelah pembentukan divisi-divisi Panzer oleh Jenderal Heinz Guderian. Lagi-lagi pelopor penggunaan terobosan teknologi ini adalah Jerman. Jerman kemudian juga memasang alat komunikasi radio pada pesawat pembom, tempur, pembom tukik, dan bahkan kapal selam mereka.
Dampak penggunaan radio ini begitu signifikan. Pada awal perang, tank-tank Jerman dan Perancis mempunyai mutu yang setara. Namun tank Jerman mampu melakukan manuver dan memusatkan kekuatannya pada titik-titik lemah pasukan Perancis. Semua itu dilakukan dengan menggunakan komando terpusat yang dipantau dengan menggunakan komunikasi radio. Dan pada waktu itu, tidak ada negara sekutu yang menggunakan radio secara masif.
sumber: https://aninditablog.wordpress.com/2013/10/14/5-inovasi-selama-perang-dunia-2-yang-mengubah-masa-depan-manusia/
.