Sejarah militer dipenuhi dengan prestasi perang yang luar biasa, dan beberapa prestasi perang ini dicapai meskipun kemenangan mereka memiliki persentasi yang kecil, dimana diatas kertas, seharusnya lawan merekalah yang menang.
Peperangan ini menceritakan determinasi dan keberanian, yang membawa kemenangan dimana tidak seorangpun yang berpikir bahwa kemenangan tersebut memungkinkan.
1. Peperangan Okehazama, 1560 M
Pada 1500-an, di Jepang masih terjadi perang saudara, dengan para pemimpin lokal berlomba-lomba untuk menguasai seluruh Jepang. Keluarga Oda yang terlihat kurang kuat, dipimpin oleh Nobunaga Oda, pria berumur 26 tahun yang nekat serta tidak dapat diduga-duga, dan beberapa orang mengatakan bahwa dirinya tidak stabil secara mental.
Pada tahun 1560, Yoshimoto Imagawa yang berasal dari keluarga Imagawa yang jauh lebih kuat mencoba untuk mengambil alih Kyoto, melintasi Owari yang diberada dibawah kekuasaan keluarga Oda. Nobunaga Oda lalu berperang melawan 20.000 prajurit, dimana pasukannya hanya sebanyak 2.000. Terdesak, dirinya lalu mundur ke Zenshoji, sebuah kuil benteng.
Pada 11 Juni 1560, Nobunaga menyuruh para prajuritnya untuk membuat prajurit tiruan. Saat Yoshimoto menguasai benteng Oda, dirinya lalu berpesta untuk merayakan kemenangan mereka, dengan pemikiran bahwa pasukan Oda tidak akan dapat menahan mereka.
Pada 22 Juni 1560, Nobunaga akhirnya bergerak. Dia dan pasukannya meninggalkan benteng dan menyelinap ke bukit untuk mencari tahu keberadaan musuh. Gerakan para prajurit Nobunaga tertutupi oleh suara hujan dan petir. Tiba-tiba, mereka menyerang musuh yang tidak siap. Yoshimoto sendiri dibunuh saat itu juga tanpa mengetahui apa yang terjadi. Pasukan Oda lalu dapat memenangkan perang tersebut dalam 2 jam.
2. Pengepungan Vienna, 1529 M
Pada 10 Mei 1529, Sultan Sulaiman I dari Kekaisaran Ottoman berhasil mengambil alih Hungaria dari Ferdinand I. setelah Ferdinand meninggalkan Hungaria dan meminta pertolongan saudaranya, Wilhelm von Roggendorf. Wilhelm lalu mengambil alih pasukan yang ada di Vienna dan bekerja sama dengan seorang tentara bayaran Jerman, Niklas Graf Salm. Wilhelm mampu mengumpulkan 20.000 orang dan 75 senjata artileri untuk mempertahankan kota, melawan pasukan Ottoman sebanyak 100.000 orang dan 500 senjata artileri.
Peperangan tersebut berlangsung beberapa bulan, dan ternyata para pasukan Wilhelm juga hampir menangkap Patih Sulaiman. 14 Oktober 1529, pasukan Sulaiman akhirnya mundur dan menderita banyak korban jiwa.
3. Peperangan Tolvajärvi, 1939 M
Peperangan Tolvajärvi adalah bagian dari serangan balasan Finlandia pada awal “Winter War” melawan Soviet.
Para pasukan Soviet yang berjumlah 20.000 orang, 45 tank, dan 150 artileri memaksa 4.000 pasukan Finlandia yang ada di Tolvajärvi untuk mundur. Kolonel Paavo Talvela dari pasukan Finlandia lalu merencanakan serangan balasan terhadap para pasukan Soviet.
Dan pada 12 Desember 1939, serangan balasan dimulai. Sebuah kelompok penyerang dari pasukan Finlandia berhasil membuat para pasukan Soviet kewalahan. Para pasukan Finlandia ini lalu menguasai hotel yang diubah menjadi benteng oleh Soviet, dan membunuh komandan Soviet setelah pertempuran berdarah.
Kemenangan pasukan Finlandia ini adalah kemenangan terbesar, dan juga meningkatkan semangat para prajurit. Mereka juga berhasil menguasai suplai senjata dan membunuh 1.000 pasukan Soviet.
4. Peperangan Bukit Vitkov, 1420 M
Hussite adalah gerakan Kristen Protestan yang menyerang Kristen Katolik. Selama Perang Hussite di Bohemia, sekelompok kecil petani Hussite bertahan dari serangan pasukan Crusader. Pada Februari 1420, 150.000 pasukan Crusader mendatangi kota Prague dan mulai mengepung kota tersebut. Jan Zizka, komandan Hussite, menyuruh semua pasukannya masuk kedalam kota sebelum kota tersebut dikepung.
Pada 12 Juli 1420, para Cursader, dengan pemikiran bahwa kota tersebut dapat dikuasai dengan mudah, mulai menyerang membabi buta. Pasukan kecil Hussite yang bertahan lalu berfokus mempertahankan bukit Vitkov. Dan setelah dua hari, para petani, dengan bersenjatakan benda tajam, mampu mengusir para pasukan Crusader tersebut.
5. Peperangan Cerami, 1063 M
Roger I adalah ksatria Norwegia dan juga Bangsawan dari Calabria yang berhasil melawan Muslim Sisilia dari tahun 1061 sampai 1091, yang pada akhirnya Roger I ini diberikan gelar “Count of Sicily.” Pada 1063, Roger menempati Cerami, pemikiman kecil di Sisilia, dengan 130 ksatria lainnya, saat mereka bertempur melawan pasukan Muslim yang jauh lebih besar di medan perang. Pasukan ini selamat dari peperangan pertama yang berakhir dalam satu hari sebelum pasukan Muslim melarikan diri.
Pada peperangan tersebut, pasukan Norwegia berhasil membunuh sejumlah pasukan Muslim yang banyaknya beberapa kali lipat dari jumlah pasukan Norwegia itu sendiri. Cerami dianggap sebagai puncak kekuasaan Roger dan Paus juga bahkan memberikan para pasukan Norwegia ini panji kepausan keberanian mereka.
sumber: http://segiempat.com/aneh-unik/sejarah/5-kemenangan-perang-yang-paling-luar-biasa/
.