Senin, 28 Juli 2014

10 Fakta seputar Perang Dunia I yang Jarang Diketahui




Tahun ini adalah tepat 100 tahun peringatan Perang Dunia I. Perang Dunia I terjadi pada 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918. Perang Dunia I melibatkan semua kekuatan besar dunia kala itu. 


Dua aliansi yang bertentangan, yaitu Sekutu (Britania Raya, Prancis, dan Rusia) dan Kekuatan Sentral (Jerman, Turki, dan Austria-Hongaria). 

Ada beberapa fakta Perang Dunia I yang jarang diketahui.



Fakta 1: AS telat datang dalam perang... secara harfiah


Baru pada bulan April 1917, Amerika Serikat menyatakan terjun dalam Perang Dunia I. Sebelumnya, meskipun perang sudah terjadi cukup lama, AS jarang sekali terlibat dalam perang. Hal ini karena sikap Presiden AS Woodroe Wilson untuk tetap bersikap netral.

Namun, Presiden Wilson jugalah yang akhirnya mengucapkan kalimat: "Perang untuk mengakhiri semua perang", saat berpidato di hadapan Kongres AS. Wilson berbicara untuk membujuk Kongres menyetujui rencana untuk perang melawan Jerman, dan benar akhirnya AS melakukannya. Dilaporkan, total waktu pertempuran AS dalam Perang Dunia I hanyalah sekitar enam atau delapan bulan saja.





Fakta 2: Tank Perang Dunia I memiliki jenis kelamin



Di tempat dimana pertama kali diciptakan, tank awalnya hanya disebut sebagai "landship" atau kapal darat. Namun sebagai usaha untuk mengelabui musuh, mereka kemudian dijuluki sebagai "tank", yang artinya adalah wadah untuk menyimpan air.

Lucu, selama Perang Dunia I tank juga memiliki jenis kelamin. Yang berjenis kelamin laki-laki adalah tank yang membawa meriam dan yang berjenis kelamin perempuan adalah tank dengan senapan mesin (tank Mark IV Inggris ada yang tipe "male" dan "female").

Prototipe tank asli dinamai dengan Little Willie. Tank buatan Inggris tahun 1915 yang kapasitasnya untuk 3 orang awak dengan kecepatan 3 mil per jam (4,82 km per jam).





Fakta 3: Akhir dari segala hal yang berbau Jerman


Alergi terhadap segala sesuatu yang berbau Jerman sangat tinggi di Amerika Serikat selama Perang Dunia I. Nama apapun yang berbau Jerman diubah. Hamburger, yang namanya diambil dari nama kota Jerman, Hamburg, diubah namanya menjadi Salisbury Steak. 

Frankfurter (sosis) yang diambil dari nama kota Frankfurt, diubah namanya menjadi liberty sausage. Dachshund, bahasa Jerman dari anjing yang berkaki pendek dan berbadan panjang diubah namanya menjadi liberty dog. Sekolah-sekolah di Amerika juga menghentikan pelajaran bahasa Jerman, dan buku-buku yang berbahasa Jerman dilarang atau dibakar.

Sebelum Perang Dunia I meletus, bahasa Jerman adalah bahasa kedua terbanyak yang digunakan di Amerika.




Fakta 4: Penciptaan karakter Dr Dolittle


Karakter Dr Dolittle, seorang dokter yang mampu berbicara dan memahami hewan yang kita lihat dalam film Hollywood ternyata diciptakan dari sebuah parit selama Perang Dunia I. Penulisnya adalah Hugh Lofting, seorang tentara Irlandia. Lofting menulis dan mengirimkan surat bergambar kepada anak-anaknya dari parit selama Perang Dunia I.

Alih-alih menceritakan seramnya perang yang terjadi, kisah yang dikirimkan Lofting malah tentang Dr John Dolittle yang mampu berbicara dan memahami hewan. Menurut Lofting, lebih baik dia menceritakan hal ini daripada menceritakan kemenangan-kemenangan perang yang membosankan atau kejadian mengerikan di garis depan perang.





Fakta 5: Rusia, terbesar dalam memobilisasi tentara


Rusia (Uni Soviet baru terbentuk pada 1922) memiliki total 12 juta tentara saat Perang Dunia I terjadi. Tapi, setelah perang berakhir, hanya sekitar seperempat dari total jumlah tersebut yang tersisa. Sisanya entah terluka, tewas atau hilang dalam perang.



Fakta 6: Istilah Shell-Shock dan Dogfight


Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), istilah gangguan mental akibat peristiwa traumatik, pertama kali ditemukan/didiagnosa selama Perang Dunia I dan disebut dengan "shell-shock" - Shell adalah sebutan untuk proyektil yang berbahan peledak. Sebelumnya, orang-orang yang menunjukkan gejala shell-shock dipandang sebagai pengecut dan gampang dieksekusi. Meskipun istilah shell-shock tidak lagi digunakan untuk kondisi ini, namun para psikolog/psikiater masih menggunakan istilah ini dalam "bahasa sehari-hari".

Sedangkan "dogfight" adalah sebuah istilah (dalam hal ini angkatan udara) yang mengacu pada pertempuran udara jarak dekat antara pesawat tempur, yang dalam hal ini dibutuhkan manuver tempur dasar untuk menyerang atau mengelak dari lawan. Istilah dogfight pertama kali muncul saat Perang Dunia I. Pesawat tempur di Perang Dunia I belum bisa terbang lama. Sementara pertempuran udara masih berlangsung, pesawat-pesawat terkadang terbang dan mendarat secara silih berganti. Nah, istilah dogfight ini muncul ketika pesawat ini akan diterbangkan kembali karena suaranya seperti geraman anjing yang akan berkelahi.

Ada satu hal lagi yang unik terkait pesawat tempur di Perang Dunia I. Di awal Perang Dunia I, pesawat-pesawat tempur kala itu masih 'mentah', karena pesawat juga belum lama ditemukan. Bahkan sebagian pelaku Perang Dunia I menilai pesawat kurang berguna dalam perang. Hal ini karena pembatasan muatannya dan hanya senjata kecil yang bisa dibawanya. Lebih sering digunakan untuk misi pengintaian, seperti mencari letak artileri dan pergerakan tentara musuh. Tak jarang kedua pilot dari dua kubu yang berperang bertemu, namun mereka hanya saling "memanas-manasi" atau saling mengacungkan tinju. Ketika tidak ada senjata, untuk menghadapi pesawat atau target lain, terkadang pilot harus melempar granat, batu atau apa saja, melemparkan tali dengan harapan agar terbelit di baling-baling pesawat musuh, atau saling tembak dengan pistol.


Fakta 7: Indian Amerika dan Afrika Amerika ikut perang


Indian Amerika tidak diberikan kewarganegaraan oleh AS sampai tahun 1924. Tapi sekitar 13.000 dari mereka ikut bertempur di Perang Dunia I. Di sisi lain, sekitar 200.000 orang Afrika Amerika juga ikut dalam perang besar tersebut. Namun, hanya 11% dari jumlah ini yang terlibat langsung dalam pertempuran dan mereka dalam unit-unit yang terpisah.





Fakta 8: Kemerdekaan perempuan


Karena kaum laki-laki sibuk bertempur di garis depan Perang Dunia I, maka perempuanlah yang kemudian menjadi kepala rumah tangga. Mereka melakukan pekerjaan apapun termasuk pekerjaan yang sebelumnya hanya dilakukan laki-laki. 

Mereka menunjukkan bahwa mereka juga mampu melakukan pekerjaan laki-laki. Barat menilainya sebagai awal "kemerdekaan" kaum perempuan.

Pada tahun 1918, sebagian besar perempuan Inggris yang berusia 30 tahun ke atas telah diizinkan untuk memberikan suara dalam pemilihan parlemen. Sedangkan Amerika Serikat baru mengikuti 2 tahun kemudian.




Fakta 9: Kebangkitan


Perang Dunia I telah mengubah Amerika Serikat menjadi kekuatan militer terbesar di dunia. Di sisi lain, ketika Perang Dunia I berakhir, Polandia, Lithuania, Finlandia, Latvia dan Estonia menjadi negara sendiri.

Namun, dampak Perang Dunia I yang terbesar adalah adalah lahirnya Federasi Uni Soviet, negara komunis pertama yang dilihat dunia. Menurut sejarawan, ini adalah perubahan yang paling mengejutkan namun paling penting dari dampak Perang Dunia I.




Fakta 10: Kejatuhan


Secara teknis, yang memenangkan Perang Dunia I dapat dikatakan adalah Sekutu, tetapi kemenangan mereka ini harus dibayar dengan harga yang mahal. Inggris tidak pernah pulih kembali sebagai pemimpin ekonomi dunia. Prancis, seperti halnya Inggris juga menderita. Ada hutang besar yang harus dibayar, reruntuhan untuk ditangani, pertumbuhan tingkat pengangguran yang tinggi, dan ekonomi yang bergerak sangat lambat.

Selain itu, Perang Dunia I juga membuat runtuh empat kerajaan yaitu Austria-Hungaria, Jerman, Kesultanan Utsmaniyah dan Kerajaan Rusia.









sumber: http://www.artileri.org/2014/09/10-fakta-perang-dunia-i-yang-jarang.html
.